Showing posts with label hobi. Show all posts
Showing posts with label hobi. Show all posts

Thursday, January 26, 2023

Menjinakkan Tanaman Liar

Kita sering melihat tanaman ini di pinggir jalan atau dipinggir parit. Tumbuh liar tanpa kita tahu siapa yang menanam. Jadi teringat sebuah artikel yang cukup menginspirasi, tentang sebuah penelitian yang menunjukkan adanya potensi gizi serta vitamin yang dapat diperoleh berbagai tanaman liar seperti Daun Krokot, Daun Kastuba, maupun Jelatang. Sebelumnya taka da yang tahu kalua tanaman Krokot yang seringkali ditemukan tumbuh liar di sekitar sebagai makanan jangkrik justru kaya mengandung vitamin dan sangat baik untuk peningkatan kecerdasan anak. Tanaman Jelatang yang seringkali dibuang karena dianggap hama ternyata memiliki banyak nutrisi seperti kalsium serta vitamin A, C, dan D. Jangan – jangan, tanaman liar yang saya dapat ini, setelah diteliti oleh pakarnya nanti ternyata memiliki gizi tinggi.



Memiliki bunga yang cantik, berwarna kuning dan juga berbuah. Daunnya cukup lebar dan bergelombang di pinggirnya. Sekilas melihat saya langsung menyukainya dan yakin jika dirawat dengan baik tanaman ini akan lebih cantik lagi.

Ada yang tahu nama tanaman ini? 
Ada yang berminat untuk membudidayakannya?


Bijak di Pojok Paguyino

"Kesuksesan adalah hasil dari kesempurnaan, kerja keras, belajar dari pengalaman, loyalitas, dan kegigihan." –Colin Powell



Friday, August 24, 2018

Jambu Madu Deli Hijau; Si Manis Yang Rajin Berbuah


Jambu Air termasuk tanaman yang sangat populer di Indonesia. Hampir semua orang mengenalnya, menyukai buahnya dan bahkan menanamnya di pekarangan rumah. Tapi sayang, karena ketidaktahuan dari masyarakat, jambu air yang ditanam di pekarangan hanyalah dibiarkan tumbuh setengah liar tanpa perawatan. Dan yang lebih parah lagi, jenis jambu air tersebutpun bukan jenis unggul yang memiliki banyak kelebihan. Kita memang sering hanya sekadar menanam dan hanya untuk asal punya saja. Padahal kalau kita mau sedikit bersusah, kita bisa menemukan jambu air yang manis rasanya dan rajin berbuah. Jambu Madu Deli Hijau atau sering disebut jambu MDH adalah salah satu dari jambu air dengan ciri keunggulan tersebut.

Di beberapa daerah di Jawa dan Sumatra, banyak petani buah yang berhasil meraup puluhan bahkan ratusan juta dari berkebun Jambu Madu Deli Hijau.

Jambu MDH memiliki karakter supergenjah, sangat mudah berbuah dibandingkan dengan  jambu air jenis lain.  Jambu madu deli hijau Produktivitas mencapai 10 kg per tanaman dalam kantung besar, sementara yang kecil sekitar 5 kg per panen per bulan. Dan untuk hasil yang maksimal tentu diperlukan usaha yang maksimal pula. Salah satunya adalah dengan penyeleksian dan pembungkusan buah. Waktu yang tepat adalah  saat buah jambu MDH berumur 10 hari pascabunga atau sudah terbentuk bakal buah. Beberapa petani melakukan seleksi dengan cara menyisakan sekitar delapan buah dalam satu dompolnya. Bunga – bunga di pucuk tanaman atau ranting kecil juga perlu dibuang untuk menghindari patah ranting saat buah semakin besar.

Pengendalian hama Jambu Madu Deli bisa dilakukan dengan menggunakan tiga macam insektisida, yakni insektisida organik, insektisida kimia berbahan deltametrin, dan profenovos. Dengan penggunaan secara bergiliran dua minggu sekali. Penggunaan insektisida organik bisa dilakukan dengan mengencerkan 65 ml larutan dengan 14 liter air. Sementara insektisida kimiakita bisa mengikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan. Perpaduan pemupukan yang pas dan pengawalan pestisida secara teratur akan membuat jambu Madu Deli Hijau rajin berbuah tiada henti. 

Bagaimana, apakah anda berminat untuk menanam jambu Madu Deli Hijau? Tidak usah khawatir, jika anda kesulitan mendapatkan bibitnya, anda bisa kontak saya melalui Facebook atau telepon langsung di no 085753067333. Semoga tulisan singkat ini bermanfaat.

Salam Paguyino, terus hijaukan pekarangan depan dan kanan kiri kita

Monday, July 30, 2018

Jika Selembar Daun Enceng Gondok Dibeli Seharga Lima Ribu Rupiah

 “Jangan seperti enceng gondok, mengapung dan kesana kemari terbawa arus. Tak Punya pendirian.” Pernah mendapat nasehat seperti ini?! Sejak dulu memang sering enceng gondok dianggap negatif. Tanaman gulma yang tak memiliki guna faedah, hanya mengganggu kehidupan. Tanaman yanag awalnya dijadikan tanaman hias ini memiliki kemampuan yang luar biasa. Daya tahan hidup yang tinggi, dan perkembang biakan dengan penyebarannya yang cepat telah mengubahnya dari tanaman hias menjadi gulma perairan.  Benarkah enceng gondok atau eceng gondok  (Latin:Eichhornia crassipes) ini tidak memiliki manfaat sama sekali?  Ataukah memang belum ada peneliti yang bisa menemukan manfaat enceng gondok?


Ciri-Ciri Tanaman Enceng Gondok
1. Enceng gondok tidak memiliki batang dengan tingginya sekitar 0,4 – 0,8 meter
2. Daun tunggal, bertangkai, tersusun berjejal di atas akar (roset akar), warna hijau, panjang 7 – 25 cm, bentuk bulat telur (ovata), ujung meruncing (acuminatus), pangkal meruncing (acuminatus), tepi rata (tidak bergerigi), permukaan mengkilat (nitidus), tangkai daun menggelembung, daunnya licin dan berwarna hijau.
3. Bunga enceng gondok termasuk bunga majemuk, berbentuk bulir (spica), panjang mahkota 2 – 3 cm, daun mahkota tidak berlekatan (polypetalus),kelopaknya berbentuk tabung.
4. Buah enceng gondok memiliki bentuk yang unik yaitu kotak sejati (capsula), beruang tiga dan warna hijau, sedangkan bentuk biji bulat berwarna hitam, enceng gondok berkembang biak dengan Perbanyakan Generatif (biji)
5. Tanaman enceng gondok berakar serabut.

Gambaran Tanaman Eceng Gondok
Tanaman enceng gondok adalah salah satu jenis tumbuhan air mengapung, tumbuh berumpun, tinggi 4 – 8 cm, dan kadang-kadang berakar dalam tanah.
Tanaman unik ini awalnya ditemukan seorang ilmuwan terkenal; Carl Friedrich Philipp von Martius. Carl adalah ahli botani berkebangsaan Jerman yang ketika itu pada tahun 1824 tengah  melakukan ekspedisi di Sungai Amazon Brasil.

Enceng gondok memiliki kecepatan tumbuh yang tinggi sehingga tumbuhan ini dianggap sebagai gulma yang dapat merusak lingkungan perairan. Enceng gondok dianggap sebagai tanaman yang sapat mengganggu karena pertumbuhannya yang sangat cepat dan mudah beradaptasi baik di rawa, sungai, danau, bahkan di selokan. Enceng gondok juga disebut-sebut sebagai pemicu terjadinya banjir karena tanaman yang merambat ini sering menumpuk sehingga mengakibatkan sampah menjadi tersendat. Oleh sebab itu banyak masyarakat memilih untuk membabat habis enceng gondok karena sifatnya yang dianggap sebagai tanaman pengganggu lingkungan.

Tahukah anda penyebab enceng gondok bisa tumbuh dengan sangat cepat? Penyebab utamanya adalah kandungan nutrien yang tinggi dalam air, terutama yang kaya akan nitrogen, fosfat dan potasium. Studi kasus pada kandungan garam dalam air dapat menghambat pertumbuhan eceng gondok. Di beberaa danau daerah pantai Afrika Barat,terdeteksi  enceng gondok akan bertambah sepanjang musim hujan dan berkurang saat kandungan garam naik pada musim kemarau. Meskipun enceng gondok adalah  gulma di perairan, menurut beberapa penelitian ternyata tanaman ini memiliki kemampuan menangkap polutan logam berat, dan  mampu menyerap residu pestisida.

Sayang masih belum banyak yang memanfaatkan enceng gondok secara maksimal. Padahal dari segi budi daya, tanaman ini sangat mudah untuk dikembangkan. Bahkan di banyak daerah, diperlukan satu proyek dengan dana ratusan juta  untuk membasmi tanaman yang dianggap gulma ini. Padahal, kalau bisa berandai – andai, jika saja ada ilmuwan  Indonesia yang berhasil melakukan penelitian dan kemudian menemukan manfaat enceng gondok untuk dibuat semacam serbuk bahan baku kosmetik atau farmasi sehingga selembar daun enceng memiliki harga ekonomis sebesar Rp. 5.000,-  Saya yakin ennceng gondok yang menutupi danau dan sungai akan diburu oleh masyarakat, dan dalam waktu satu atau dua tahun, tak ada lagi enceng gondok liar.  Kemudian beramai – ramailah kita membudidayakan dengan membuat kolam khusus untuk menabur benih enceng gondok di pekarangan rumah kita. Semoga setelah membaca tulisan menfaat enceng gondok ini ada melakukan penelitian dan berhasil menemukan manfaat lain enceng gondok yang belum kita ketahui. Ya,... semoga saja!

Friday, June 15, 2018

Berburu Laba Laba Liar Untuk Binatang Peliharaan


Info Paguntaka - Apakah anda termasuk pengidap arachnofobia atau ketakutan berlebihan pada laba-laba? Atau ada anggota keluarga anda yang terkena arachnofobia? Jika dua - duanya anda jawab ya, tak ada salahnya anda tahu lebih banyak tentang serangga yang cukup ganas ini. Laba-laba, atau disebut juga labah-labah, adalah sejenis hewan berbuku-buku (arthropoda) dengan dua segmen tubuh, empat pasang kaki, tak bersayap, dan tak memiliki mulut pengunyah. Semua jenis laba-laba digolongkan ke dalam ordo Araneae; dan bersama dengan kalajengking, ketonggeng, tungau —semuanya berkaki delapan— dimasukkan ke dalam kelas Arachnida. Bidang studi mengenai laba-laba disebut arachnologi.

Saat ini ada banyak penggemar laba -laba dan menjadikannya sebagai binatang peliharaan di rumah. Anda bisa coba searching komunitas pecinta laba – laba di group facebook dan bergabung di group tersebut untuk mendapatkan informasi aktual tentang pemeliharaan laba – laba.  Kecintaan pada makhluk yang dianggap menyeramkan oleh sebagian orang ini tentu ada sebabnya. Apalagi, beberapa jenis laba-laba memang memiliki racun yang berbahaya dan bahkan mampu melumpuhkan manusia dewasa. Karena itu wajar juga jika ada orang yang segera bertindak dengan membunuh laba - laba jika melihatnya, apalagi jika laba - laba itu ada di dalam rumah.




Dalam satu penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat, dari survey pada 50 rumah di North Carolina, Amerika Serikat ditemukan bahwa di 50 rumah tersebut kesemuanya ada laba - laba yang turut menjadi penghuni. Kebanyakan laba - laba yang tersebut adalah laba - laba cobweb spider dan cellar spider yang tidak berbahaya bagi kehidupan manusia dan bahkan mereka telah berjasa dengan memangsa serangga - serangga pembawa penyakit yang justru mengancam kesehatan manusia.


Baca Juga:

 
Beberapa jenis jenia laba-laba memang menyukai ruangan yang ada dalam rumah. Dan sebagian besar laba-laba yang memilih untuk tinggal di dalam rumah biasanya tidak agresif ataupun berbahaya, bahkan mereka dapat memberikan manfaat untuk rumah yang mereka tinggali. Karena itu sebaikanya jika tak ada penderita aracnofobia di rumah, kita tidak perlu membasmi binatang yang berjasa ini. Syukur lagi anda malah bersedia untuk mengadopsinya menjadi binatang peliharaan, sehingga memudahkan kita untuk mengamati dan mempelajari langsung binatang telah sangat berjasa bagi spiderman ini.

Dengan memiliki laba – laba sebagai peliharaan, kita bisa mengajak anggota keluarga, terutama anak – anak untuk memiliki kepedulian pada binatang kecil yang ternyata memiliki peran bagi kehidupan manusia. Tapi tentunya kita harus terus menjaga dan mendampingi anak -  anak kita, apalgi jika laba – laba yang kita pelihara adalah jenis Tarantula. Laba – laba paling terkenal dan memiliki racun yang cukup berbahaya bagi manusia. Jujur saya sendiri masih belum punya keberanian untuk memelihara Tarantula di rumah, selain karena bahayanya, kayanya harga seekor tarantula untuk peliharaan juga cukup lumayan, kisaran Rp 300 ribu hingga Rp 600 ribu. Pilihan laba – laba lokal hasil buruan ataupun laba – laba yang datang sendiri di rumah kita menjadi pilihan utama sebagai langkah awal bagi pemula yang baru mencoba menjadi pemelihara laba – laba. Dan ternyata memiliki laba – laba sebagai binatang peliharaan tidaklah terlalu sulit. Karena secara umum laba - laba memiliki beberapa kelebihan sebagai hewan peliharaan, diantaranya adalah:
1.Laba - laba  tidak mengeluarkan zat buangan yang kotor dan bau
2.Tidak mengeluarkan suara berisik
3.Tidak perlu sering membersihkan kandangnya (cocok bagi orang yang kurang waktu), hanya perlu dibersihkan kandangnya 6 bulan sekali.
4.Makananya murah, jangkrik, belalang, bahkan kecoak dan laba - laba hanya makan 5-7 kali per minggu ditambah air untuk minumnya.
5.Laba - laba tidak akan menyerang kalau tidak merasa terancam, kalaupun menyerang dia tidak akan melukai manusia.
6.Hanya butuh tempat yang kecil, cukup dengan tempat yang berukuran sekitar 2-3 kali tubuhnya (ujung kaki ke kaki).

Oke Paguntaker,... semoga artikel singkat tentang Laba - Laba Untuk Binatang Peliharaan ini bermanfaat, minimal jika kita tak mau memeliharanya tidak juga serta merta kita membunuhnya, mengingat ternyata binatang ini bermanfaat bagi manusia. 
Trims uda mampir, Salam Paguyino, Paguntaka Guyub dan Inovatif dan tetap semangat menghijaukan lahan kosong di kanan kiri kita!
 

Saturday, June 2, 2018

Drum Band SDN Utama I Tarakan, Tampil Cantik dan Bersemangat Mengenakan Kebaya

Awal mula berkenalan dengan Drum Band adalah ketika masuk di bangku SMP. Sama seperti anak laki – laki seusiaku, melihat penampilan atraktif mayoret yang cantik dan lincah langsung terpana. Sayang keinginan untuk ikut bergabung menjadi pasukan drum band sekolah tak terwujud karena jadwal latihan yang bentrok dengan eskul pencak silat yang saya ikuti. Hingga SMA dan kemudian lulus keinginan untuk bergabung di squad drum band tetap tak kesampaian. Kayanya memang harus menjadi penonton saja, bahkan ketika salah satu teman kampung berhasil membawa pasukan drum band lengkap untuk naik di atas panggung pada peringatan hari kemerdekaan, saya hanya melihat dan menyimpan terus keinginan untuk menjadi salah satu pemain drum band.



Marching Band  atau Drum Band dengan daya tariknya tersendiri memiliki sejarah panjang  di Indonesia. Marching Band atau yang dalam bahasa Indonesia disebut dengan nama orkes barisan atau sering juga disebut drum band merupakan sebuah kelompok yang terdiri dari beberapa orang, yang memainkan beberapa buah lagu dengan menggunakan beberapa buah alat musik secara kompak, harmonis dan bersamaan.

Kegiatan ini pada awalnya justru dilakukan jauh sebelum Indonesia berdiri. Tradisi tabuhan rancak genderang pasukan perang kerajaan untuk menyemangati prajuritnya yang tengah berperang melawan musuh – musuhnya sudah dilakukan sejak jaman kerajaan dulu. Daya tarik dari drum band terus berkembang serta menjadi lebih terstruktur. Kegiatan drum band yang sederhana dan banyak dilakukan oleh tentara kerajaan jaman dulu pun kemudian diadaptasi dan dikembangkan dalam lingkungan militer yang kemudian lama kelamaan muncul dan berkembang dalam masyarakat modern saat ini. Dan perkembangannya drum band selanjutnya dimanfaatkan juga oleh masyarakat sebagai salah satu upaya untuk memeriahkan sebuah acara seperti sebuah festival ataupun perayaan-perayaan lainnya. Kegiatan drum band kemudian masuk di sekolah – sekolah sebagai salah satu kegiatan ekstra kurikuler favorit dan bahkan dibuat kompetisi perlombaan antar group sekolah. Karena kostum dan kelngkapan instrumen serta jumlah personel yang tidak sedikit, tidak semua sekolah bisa mewujudkan keinginannnya memiliki group drum band. Tradisi dan nilai-nilai kemiliteran seperti model atau atribut seragam yang dipergunakan, cara berjalan, sistem pengaturan barisan dan berbagai aspek lainnya masih dipertahankan hingga sekarang.

Sejarah marching band di Indonesia sendiri terus berkembang. Persatuan Drum Band seluruh Indonesia atau PDBI merupakan organisasi pertama yang menaungi kegiatan ini secara formal. Namun, para pecinta dan penggiat kegiatan drum band kemudian mengembangkan kegiatan ini menjadi sesuatu yang lebih berfokus pada penampilan musikal dan juga visual. Dalam perkembangannya, kelompok drum band atau orkes barisan ini mengadaptasi metode permainan musik yang berasal dari grup drum band dari Amerika. Hasilnya adalah corak permainan musik yang lebih berwarna dan lebih menarik bila dibandingkan dengan musik drum band pada masa-masa awal.



Tapi di beberapa event ternyata muncul juga ide kreatif dari group band untuk tampil berbeda. Sebagai contoh ketika memperingati hari tertentu mereka bisa berimprovisasi dengan kostum yang disesuaikan dengan tema acara. Seperti yang dilakukan Group Drum Band Gita Surya Pratama SDN Utama I Tarakan, ketika mengadakan acara  peringatan hari Kartini, mereka tetap bisa tampil energik dengan mengenakan baju kebaya bukan kostum drum band seperti yang selalu mereka kenakan. Group Drum Band pertama  untuk tingkat Sekolah Dasar di Bumi Paguntaka yang beberapa kali menjadi Juara Lomba Drum Band Tingkat Provinsi ini ternyata cukup kreatif memanfaatkan momen peringatan di sekolahnya sehingga menjadi lebih semarak dan meriah.  

Thursday, May 31, 2018

Sukses Tanam Bengkuang Dalam Karung Semen


Info Paguntaka - Istri saya adalah penggemar rujak buah. Kegemaran baiknya itu menular pada saya. Setiap kali bikin rujak dengan teman – temannya saya bahkan kebagian jatah yang paling banyak. Alhamdulillah. Itung –tung upah untuk penyedia buah pepaya dan jambu air terbanyak. Dua buah ini kebetulan saya tanam sendiri dan berhasil bisa dinikmati oleh tetangga kanan dan kiri, terutama ketika sedang bikin acara rujakan bareng tetangga. Rujak buah, semakin lengkap buahnya semakin bagus. Ada rasa manis, asam, asin dan pedas berpadu jadi satu. Tapi karena yang bikin penggemar pedas, sering bumbu sambalnya lebih dominan rasa pedasnya.

Salah satu buah yang kayanya wajib ada dan mesti dibeli adalah bengkuang. Rasa sedikit manisnya dengan kandungan air yang cukup banyak menjadikan rujak semakin nikmat. Berawal dari sinilah hingga terpikir oleh saya untuk menanam bengkuang sendiri. Sapa tahu jika punya tanaman buah bengkuang sendiri, acara bikin rujak menjadi lebih sering dibikin....he...he...he... berharap banget ya?!

Pada awalnya saya kesulitan untuk mencari bibit bengkuang. Karena kebetulan di daerah saya, Tarakan , Kalimantan Utara sepertinya belum pernah ada yang membudidayakannya. Bengkuang yang punya nama keren Pachyrhizus erosus atau biasa disebut Bengkuang merupakan tanaman dengan jenis menjalar, tanaman ini dapat tumbuh tinggi mencapai panjang 5 – 6 meter dengan kebiasaannya menjalar serta membelit. Umbi bengkuang, selain untuk dikonsumsi sebagai buah dan bahan baku rujak, bisa juga dimanfaatkan untuk beragam aneka seperti bahan makanan ( dibuat tepung ), bahan baku obat dan dapat juga sebagai pangan olahan yang lainnya.



Perlu diketahui ada dua variates bengkuang yag dibudidayakan di Indonesia, yaitu :
1.  Varietas genjah ialah memiliki umur panen yang lebih cepat yakni sekitar 4-5  bulan.
2.  Varietas badur ialah panennya berumur sekitar 7-11 bulan.


Syarat Tumbuh Bengkuang

Untuk membudidayakan bengkuang ini sangat cocok sekali bila dilakukan yaitu :
1. Didataran rendah dengan ketinggian 1500 m dpl. Namun untuk ketinggian yang  paling ideal adalah 200-800 m pdl.
2. Memiliki curah hujan sekitar 700-1000 mm/tahunnya
3. Suhu yang ideal untuk tanama bengkuang ialah 25 – 28° C
4. Tanaman bengkuang ini dapat tumbuh dengan baik ditanah lempung berpasir dengan  memiliki kandungan hara yang tinggi serta keasaman dikisaran 4.5-8 pH.


Cara Mendapatkan Benih Bengkuang
Benih bengkuang dapat didapatkan dengan melalui 2 cara yaitu :
1. Benih Biji Bengkuang
Cara yang pertama adalah dengan menyeleksi dari tanaman yang telah ada, caranya dengan memilih beberapa tanaman yang terlihat sehat kemudian biarkan tanaman tersebut tumbuh berbunga sampai mengeluarkan polong. Sebaliknya dari tanaman lain bunganya  tetap dipangkas karena pada tanaman bengkuang yang bunganya tidak dipangkas tidak akan memberikan hasil umbinya. Pada polong yang telah tumbuh sampai tua polong  tersebut siap untuk dipanen sebagai benih. Apabila benih tersebut akan disimpan sebaiknya jangan dibuka dahulu kulit polongnya. Namun apabila sudah dibuka maka simpan ditempat yang kering serta tertutup dengan rapat. Cara penyimpanan yang  dilakukan denga baik,  benih dapat bertahan hingga 1 tahun.

2. Benih Umbi
Cara kedua dengan menyeleksi dari benih hasil panen, atau membeli umbi yang bagus di pasar. Umbi yang berkualitas yang bagus hal ini dapat dilihat dari ukuran juga dari bentuknya. Kemudian umbi disimpan ditempat yang mempunyai kelembaban yang cukup,  lalu biarkan tunas tumbuh pada umbi tersebut. Dan setelah tunas tumbuh pada umbi, maka segera lakukan seleksi pada tunas tersebut. Pada tunas yang bagus adalah  tunas yang paling dekat dengan pusat dari umbi. Lalu biarkan tanaman bengkuang tumbuh berbunga hingga dapat menghasilkan polong, apabila polong sudah dihasilkan  maka polong tersebut dapat dijadikan benih, untuk cara yang kedua ini dapat menghasilkan benih yang lebih bagus dibandingkan dengan cara yang pertama.

Setelah bibit tersedia, segera saya siapkan karung bekas semen 50 Kg. Isi media tanam dengan komposisi: tanah, pasir, pupuk kandang dan kompos. Penyiraman saya lakukan setiap sore hari atau ketika tidak ada hujan. Jika sering terjadi hujan, waktu penyiraman bisa menyesuaikan. Setelah tumbuh tunas dan mulai menjalar melilit pohon kelapa, karena kebetulan saya tanam bibawah pohon kelapa. Pemangkasanpun dimulai ketika bengkuang berumur 6-8 minggu dapat dilakukan. Pemangkasan tanaman bengkuang dapat dilakukan apabila tanaman tumbuh menjalar panjang dengan cara memangkas atau memotong tanaman dengan menyisakan 50 cm dari  pangkal tanaman. Pemangkasan dapat diulangi setelah tiga minggu. Apabila tanaman  telah menjalar panjang, maka segera lakukan pemangkasan lagi. Pemangkasan tanaman  bengkuang dilakukan pada umur 4 bulan dan dilakuan sebayak 4 kali, hal ini  bertujuan untuk membentuk umbi agar buah bengkuang tumbuh sesuai dengan yang kita  harapkan seperti berbuah bulat, besar dan berkualitas baik.

Tapi memang bengkuang pertama saya tidak saya pangkas sama sekali. Karena memang saya ingin mendapatkan bijinya untuk bibit di penanaman bengkuang dalam karung berikutnya. Namanya juga mencoba – coba dan hanya menanam satu saja.

Oke, Paguntaker...
Semoga artikel singkat Sukses Tanam Bengkuang Dalam Karung Semen ini bermanfaat. Terima kasih telah sudi mampir dan membaca hingga selesai.
Salam Ijo, Salam Paguyino... selalu semangat menghijaukan lahan kosong di kanan dan kiri kita!